Kamis, 23 Juni 2011

e-Goverment & e-Commerce

e-Goverment

Pemerintahan elektronik atau e-government :
adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G).

Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government
adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik.
Jika e-government seringkali dianggap sebagai pemerintahan online ("online government") atau pemerintahan berbasis internet ("Internet-based government"), banyak teknologi pemerintahan elektronik non-internet yang dapat digunakan dalam konteks ini.

Beberapa bentuk non-internet
termasuk telepon, faksimil, PDA, SMS, MMS, jaringan dan layanan nirkabel (wireless networks and services), Bluetooth, CCTV, sistem penjejak (tracking systems), RFID, indentifikasi biometrik, manajemen dan penegakan peraturan lalu lintas jalan, kartu identitas (KTP), kartu pintar (smart card) serta aplikasi NFC lainnya; ; teknologi polling station (dimana e-voting non-online kini dipertimbangkan), penyampaian penyampaian layanan pemerintahan berbasis TV dan radio, surat-e, fasilitas komunitas online, newsgroup dan electronic mailing list, chat online, serta teknologi pesan instan (instant messenger). Ada pula sejumlah sub-kategori dari e-government spesifik seperti m-government (mobile government), u-government (ubiquitous government), dan g-government (aplikasi GIS/GPS untuk e-government).
Ada banyak pertimbangan dan dampak potensial penerapan dan perancangan e-government, termasuk disintermediasi pemerintah dengan warganya, dampak pada faktor sosial, ekonomi, dan politik, serta halangan oleh status quo pada ranah ini.

Pada sejumlah negara seperti Britania Raya
e-government digunakan untuk mengajak kembali ketertarikan warganya pada proses politik. Dalam hal tertentu bahkan dilakukan eksperiman dengan pemilu elektronik, dimana meningkatkan partisipasi pemilu dengan membuat pemilu menjadi mudah. Komisi Pemilihan Umum Britania Raya telah melakukan sejumlah proyek percontohan, meski dibayang-bayangi kekhawatiran akan kecurangan alat ini.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_elektronik

e-commerce

1. 1. Pengertian E-Commerce
Electronic commerce terdiri dari pembelian dan penjualan produk atau layanan melalui sistem elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya. Hal ini lebih dari sekedar membeli dan menjual produk secara online. Hal ini juga mencakup seluruh proses online pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan dan membayar untuk produk dan jasa. Jumlah perdagangan dilakukan secara elektronik telah berkembang luar biasa dengan penggunaan internet yang meluas. Penggunaan perdagangan dilakukan dengan cara ini, memacu dan menggambar pada inovasi dalam transfer dana elektronik, manajemen rantai suplai, pemasaran Internet, proses transaksi online, pertukaran data elektronik (EDI), inventarisasi sistem manajemen, dan sistem pengumpulan data otomatis. Perdagangan elektronik modern biasanya menggunakan World Wide Web setidaknya di beberapa titik dalam siklus transaksi itu, meskipun dapat mencakup berbagai teknologi yang lebih luas seperti e-mail, perangkat mobile dan telepon juga.

Sebagian besar elektronik commerce dilakukan sepenuhnya elektronik untuk virtual seperti akses ke konten premium pada sebuah situs web, namun sebagian besar elektronik commerce melibatkan transportasi fisik item dalam beberapa cara. Online pengecer kadang-kadang dikenal sebagai e-tailers dan eceran online kadang dikenal sebagai e-ekor. Hampir semua pengecer besar telah elektronik commerce keberadaan di World Wide Web.

http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_commerce

2. 2. Kelebihan & Kekurangan E-Commerce
Kelebihan :
> Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses pemasaran
> Meningkatkan daya saing perusahaan
> Menggantikan konsep manual
> Pertukaran data atau informasi jadi lebih mudah
> Memudahkan bagi calon pembeli untuk melakukan pembelian produk khususnya produk yang sulit dicari atau jauh dari tempat tinggalnya
> Dalam melakukan transaksi melibatkan intitusi lain, sehingga menguntungkan bagi intitusi itu.

Kekurangan :
> Produk yang dijual tidak semuanya ditampilkan
> Penjelasan produk kurang jelas
> Harga terkadang tidak sesuai
> Produk kurang dikenal oleh masyarakat
> Kurang aman dalam melakukan transaksi
> Tampilan produk kurang jelas
> sering dijadikan untuk melakukan tindak kejahatan, khususnya penipuan.

http://www.gahara88.co.cc/2010/03/kelebihan-e-commerce-meningkatkan.html

3. 3. Manfaat E-commerce

* Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
* Bagi Pengelola bisnis: efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
* Bagi Manajemen: peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.


4. 4. Aplikasi E-Commerce

Ada beberapa macam aplikasi E-Commerce yaitu :

1. Magento ( www.magentocommerce.com )
Aplikasi ini mendukung clean URL ( Tampilan URL yang sederhana dan mudah dibaca) dan optimalisasi di mesin pencari. Fitur yang disediakan terdiri dari sistem kupon diskon, pentetakan faktur,laporan penjualan, dan fasilitas review terhadap produk. Customize mudah dilakukan.

2. OpenCart ( www.opencart.com )
bAdalah aplikasi e-commerce yang berbasis PHP. Mudah dirancang dan SEO firendly, mendukung berbagai mata uang, pilihan bahasa, pilihan jalur pembayaran, dan metode pengiriman.
3. PrestaShop (www.prestashop.com)
Aplikasi ini terdiri atas front office dan back office. Fitur cukup lengkap, diantaranya pengelolaan inventaris, pesanan, pembayaran, dan pengiriman secara real time. Aplikasi ini juga memungkinkan pembuatan kenggotaan dengna fasilitas pendaftaran pelanggan.
4. ZenCart ( www.zen-cart.com )
Aplikasi ini didukung oleh PHP dan MySql, mudah diinstal, menyediakan fitur kupon diskon berdasarkan kuantitas, beragam pilihan cara pembayaran, dan pengiriman, fitur produk andalan, dan kemudahan penambahan notifikasi.
5. osCommerce ( www.oscommerce.com )
Aplikasi ini memiliki banyak fitur dengan proses set up yang cepat dan mudah. APlikasi ini tersedia secara gratis dibawah lisensi GNU General Public License dengan dukungan komunitas yang besar dan aktif.
6. CubeCart ( www.cudecart.com )
Aplikasi ini cukup populer dan mendukung PHP dan MySql. Aplikasi ini gratis, namun untuk tulisan Hak Cipta yang ada pada footer tidak boleh diganti, jika ingin dihilangkan tulisan tersebut, harus bayar USD 90. CubeCart versi 4 tidak ada yang gratis.
7. AgoraCart ( www.agoracart.com )
Aplikasi ini dibuat dengan Perl/MySql mendukung CSS Manager yang memungkinkan kita melakukan perubahan tampilan toko secara online.
8. WordPress ( www.wordpress.com )
Ini merupakan Aplikasi blogging, namun dengan penambahan fitur Plugin e-commerce, anda bisa membuat toko online. Di samping Anda bisa ngeblog, Anda juga bisa membuat Toko Online.

http://elco-dezhign.com/blog/archives/93

e-Learning


Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.

Seperti Sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.
Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
1. melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
2. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
3. mengontrol kegiatan belajar peserta didik.

Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Sejarah dan Perkembangan E-learning

E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
(3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
eLearning 2.0

Istilah e-Learning 2.0 digunakan untuk merujuk kepada cara pandang baru terhadap pembelajaran elektronik yang terinspirasi oleh munculnya teknologi Web 2.0. Sistem konvensional pembelajaran elektronik biasanya berbasis pada paket pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan menggunakan teknologi Internet (biasanya melalui LMS). Peran siswa dalam pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan tugas. Kemudian tugas dievaluasi oleh guru. Sebaliknya, e-learning 2.0 memiliki penekanan pada pembelajaran yang bersifat sosial dan penggunaan perangkat lunak sosial (social networking) seperti blog, wiki, podcast dan Second Life. Fenomena ini juga telah disebut sebagai Long Tail learning.